MASJID TERTUA DI LOMBOK ,, DI DUSUN BAYAN ,,
Lombok Utara - Lombok tidak hanya punya pulau dan pantai cantik, tapi juga warisan kebudayaan Islam. Di Dusun Bayan, kaki Gunung Rinjani, ada Masjid Kuno Bayan Baleq yang berumur 4 abad lebih. Wajib mampir kalau traveling ke sana.
Pernah dengar Suku Bayan dengan masjid tertuanya? Jika belum, Anda harus berkunjung ke Dusun Bayan, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara tepat di kaki Gunung Rinjani.
Rombongan turing Honda Smart Adventure sempat mampir dan mendalami kebudayaan tua di Lombok, Sabtu (6/6/2015). Awalnya, kami melihat-lihat kearifan Masjid Kuno Bayan Beleq yang masih menampilkan gaya yang sama seperti pertama kali dibangun.
Konon, masjid itu menjadi masjid pertama di Lombok. Tempat ibadah umat muslim itu dibangun sekitar tahun 1600-an.
"Menurut cerita, Islam pertama kali masuk Lombok itu di daerah Bayan. Sekitar tahun 1600-an. Masjid ini dibangun oleh Sunan Ampel dan Sunan Prapen," kata Raden Palasari sebagai juru pelihara Masjid Kuno Bayan Beleq.
Masjid ini tidak digunakan untuk aktivitas ibadah sehari-hari. Hanya di hari-hari besar masjid ini digunakan.
"Setiap hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri, salat tarawih saat Ramadan, Maulid. Di samping tua, kita mempertahankan keasliannya. Makanya untuk kegiatan kita sehari-hari ada masjid di dekat sini juga," sebut Raden Palasari.
Pengunjung pun tidak boleh sembarangan masuk ke masjid ini. Kalau mau masuk, pengunjung harus datang di hari-hari besar Islam dengan menggunakan pakaian adat Bayan seperti yang dikenakan Raden Palasari. Kalau bandel, Anda harus membayar denda sesuai hukum adat. Dendanya berupa satu ekor kerbau.
Raden Kerta Murti yang menjadi juru pelihara mengatakan, denda itu sudah ditentukan adat turun-temurun. Bahkan, kalau ada pengunjung yang tiba-tiba masuk masjid tanpa sepengetahuan, juru pelihara masjid inilah yang harus membayar dendanya.
"Sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai juru pelihara, kalau ada yang masuk tanpa sepengetahuan saya dan tidak memakai pakaian adat, saya yang harus membayar dendanya," jelas Raden Kerta Murti.
Di hari-hari besar Islam, pengunjung baru diperbolehkan masuk ke dalam masjid. Syaratnya, traveler harus mengikuti aturan adat yang ada.
"Yang penting kalau pas ada acara bisa ngikutin aturan ada, pakai pakaian adat," kata Raden Kerta Murti.
Masjid ini diapit oleh enam makam pendiri dan pengikut setia Islam pada masanya. Saking ingin mempertahankan keasliannya, kawasan masjid dan pemakaman ini direnovasi hanya 8 tahun sekali, mengikuti penanggalan tahun alif.
"Kayak makam yang di sebalah sana kalau dalam keadaan roboh dan belum waktunya direnovasi ya tunggu aja sampai waktunya. Renovasinya seperti kayu yang sudah lapuk, kalau pembubaran total harus diganti. Tapi kalau masih bisa difungsikan tidak boleh diganti," beber Raden Kerta Murti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar